Bandung - Era revolusi industri 4.0 ini ditandai dengan penggunaan teknologi internet secara masif, termasuk dalam dunia pendidikan. PPSDM Geominerba pun membuat program terobosan terkait pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) seiring pertumbuhan industri digital.

Kali ini, kompetensi dan kreativitas para lulusan juga menjadi fokus pengembangan SDM di perguruan tinggi. Lulusan perguruan tinggi terutama politeknik dan pendidikan vokasi tidak hanya dibekali ijazah, tetapi juga sertifikat kompetensi.

PPSDM Geominerba mengadakan Diklat e-Learning pra Pengawas Operasional Pertama (POP) bagi Mahasiswa. Diklat ini resmi dibuka Kepala Sub Bidang Sarana Prasarana Pengembangan SDM dan Informasi, Denny Lumban Raja, Sabtu (14/12) di Gedung Diklat PPSDM Geominerba.

Sebanyak 12 orang mahasiswa dari Universitas Islam Bandung dan Universitas Sriwijaya mengikuti diklat yang berlangsung selama tiga minggu secara e-learning dari tanggal 25 November 2019. Selama dua hari (14-15 Desember 2019) mereka akan mengikuti refreshing dan ujian langsung di Gedung Diklat PPSDM Geominerba.

Harapannya, keahlian mahasiswa yang memiliki sertifikat kompetensi pra POP tersebut dapat diakui, bukan hanya oleh kampus atau penyelenggaranya, tapi juga industri pertambangan. Pasalnya, dampak revolusi industri 4.0 juga memunculkan jenis-jenis pekerjaan baru dengan kompetensi spesifik.

Sebut saja penggunaan teknologi digital pada sistem sertifikasi kompetensi (e-system for licences, certification and assessment), peningkatan standar kompetensi, standar okupasi dan KKNI serta meningkatnya kebutuhan pengakuan kompetensi melalui sertifikasi kompetensi. Dalam hal ini, PPSDM Geominerba juga bekerjasama dengan industri pertambangan untuk bersama-sama membangun SDM yang kompeten dan dibutuhkan industri.