Batubara adalah komoditas ekspor terbesar negara, dan pandemi telah berdampak parah pada industri batubara Indonesia. Pada 2019, Indonesia pengekspor batubara termal terbesar di dunia, mengalami penurunan permintaan di pasar ekspor utama termasuk Tiongkok dan India.
Solusi pemerintah Indonesia yaitu dengan mendukung industri batubara, antara lain dengan membangun permintaan lokal melalui teknologi baru: gasifikasi batubara, mengubah batubara padat menjadi bahan bakar cair metanol dan dimetil eter (DME) yang dapat menggantikan gas petroleum cair (LPG) impor.
Untuk terus mengembangkan sumber daya manusia ditengah situasi pandemi Covid-19 saat ini, PPSDM Geominerba menyelenggarakan Pendidikan dan pelatihan bagi Aparatur Sipil Negara, Kementerian ESDM.
Yaitu Diklat Pengenalan Batubara yang dibuka secara resmi oleh Koordinator Penyelenggara dan Sarana Prasarana, Ade Hidayat, Selasa (13/4) secara virtual.
Sebanyak 24 orang peserta mengikuti diklat yang berlangsung selama tiga hari (13-15 April 2021) yang dilakukan secara online. Dengan materi yang akan diberikan seperti: Proses Pembentukan Batubara dan Keterdapatannya di Indonesia, Kegiatan Eksplorasi dan Penambangan Batubara, Analisa Kualitas Batubara, dan Pemanfaatan Batubara.
Dengan diselenggarakannya diklat ini, diharapkan para ASN KESDM dapat lebih memahami proses pembentukan, keterdapatan, eksplorasi, penambagan, kualitas, dan pemanfaatan batubara. (IR)