Kembali digelar Diklat Pemandu Geowisata Angkatan kelima yang dikhususkan bagi masyarakat. Seperti kita ketahui bersama bahwa potensi geowisata yang tinggi ini mendorong berkembangnya geopark di Indonesia, bahkan beberapa sudah ditetapkan sebagai Unesco Global Geopark.
Kekayaan dan keunggulan geologi Indonesia dipadukan dengan keragaman budaya dan keanekaragaman hayati yang khas, menjadi potensi besar bagi pengembangan geowisata Indonesia yang berdaya saing.
Terpilih sebanyak 20 orang peserta mengikuti diklat yang berlangsung selama empat hari, mulai dari tanggal 6 September 2021 sampai dengan 9 September 2021 yang dilakukan secara online melalui zoom meeting.
Untuk memberikan kepemanduan geowisata dibutuhkan sumber daya manusia yang professional dan memiliki kualifikasi tertentu agar dapat meningkatkan kualitas daya tarik dalam pelayanan geowisata. Sehingga perlu ditetapkan standar berupa kualifikasi dalam hal keterampilan, pengetahuan, dan sikap kerja yang diterapkan.
Keberlanjutan kegiatan geowisata di daerah yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi daerah geowisata merupakan tugas seorang pemandu geowisata. Karena kedepan seorang pemandu geowisata harus memiliki sertifikat kompetensi pemandu geowisata.
Oleh karena itu, pemerintah sudah mempunyai standar kompetensi kerja untuk pemandu geowisata. Ini menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum diklat ini, serta menjadi acuan dalam penetapan skema sertifikasinya. Sehingga hanya pemandu geowisata yang memiliki sertifikat kompetensi yang dapat menjadi pemandu geowisata di wilayah/daerah wisata.
Selama diklat berlangsung para peserta akan diberikan materi seperti: Kepariwisataan dan Geowisata, Keragaman Bumi Indonesia, Interpretasi Objek Geowisata, Persiapan Perjalanan dan Pelaksanaan Pemanduan Geowisata, Pelaporan dan Promosi Pemanduan Geowisata, dan Fotografi. (IR)