Bandung - Salah satu yang harus diperhatikan dalam kegiatan pertambangan adalah mengetahui karakteristik air tanah yang ada di wilayahnya. Dengan mengetahui karakteristik, baik fisik maupun kimiawi, perencana pertambangan dapat mengetahui kondisi air tanah yang kemudian akan berguna untuk mengatasi permasalahan yang mungkin akan ditimbulkan di masa mendatang.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja pertambangan yang terlatih untuk mengumpulkan data, pengolahan data serta memodelkan air tanah di wilayah kerjanya, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan.
PPSDM Geominerba bekerja sama dengan PT Bukit Asam Tbk. Menyelenggarakan Bimbingan Teknis Rekayasa Hidrologi dan Hidrogeologi – Penanganan Air pada Tambang Terbuka selama empat hari (17-20 Januari 2022).
Koordinator Perencanaan dan Standardisasi Pengembangan SDM, R. Yudi Pratama membuka acara bimtek secara langsung di Gedung Diklat PPSDM Geominerba, Senin (17/1). Didampingi Sub Koordinator Perencanaan Pengembangan SDM, Mas Agung Wiweko dan Narasumber dari Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta, Tedy Agung Cahyadi.
Diikuti oleh sebanyak sebelas orang peserta yang merupakan pegawai PT Bukit Asam Tbk. ini dilakukan secara tatap muka, dengan pembekalan materi seperti: Dasar Hidrologi dan Hidrogeologi, Pengenalan Metode Penyaliran dan Drainase, Hidrologi dan Hidrogeologi Tambang Terbuka, Pemodelan Air Tanah dan Simulasi Numerik Air Tanah, dan peserta akan melakukan Studi kasus dan Simulasi.
Dengan diselenggarakannya bimtek ini diharapkan dapat terwujudnya perencana yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan perencana yang dapat membuat pemodelan air tanah dan simulasi numerik air tanah, serta dapat menerapkan aspek-aspek hidrologi dan hidrogeologi lingkungan di wilayah pertambangannya. (IR)