Bandung - PPSDM Geominerba kembali menggelar Diklat Pengelola Peledakan Pada Kegiatan Penambangan Bahan Galian (Juru Ledak Kelas I) Angkatan I, Rabu (6/2) di Gedung PPSDM GEOMINERBA Bandung. Pembukaan dilakukan Kepala Penyelenggaraan dan Sarana Prasarana Pengembangan SDM, Ade Hidayat, dan dihadiri para pejabat di lingkungan PPSDM Geominerba, Instruktur, dan juga peserta diklat.

Diklat ini diselenggarakan guna memenuhi Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Geologi Mineral dan Batubara Nomor 51.K/65.01/BPG/2019. SK ini terkait tentang Pengaturan Pembiayaan dan Pelaksanaan Diklat Juru Ledak untuk Kegiatan Penambangan Bahan Galian (Juru Ledak Kelas I) Angkatan I.

Diklat diselenggarakan pada 6-19 Februari di Gedung PPSDM Geominerba. Tujuannya, agar peserta memiliki sertifikat juru ledak, dan mampu mengelola peledakan pada penambangan bahan galian sesuai ketentuan. Dengan demikian akan menghasilkan produk yang juga memenuhi standar.

“PPSDM Geominerba merupakan instansi yang core business-nya adalah peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia melalui program pendidikan dan pelatihan. Karenanya PPSDM GEOMINERBA senantiasa berupaya untuk menyajikan program pendidikan dan pelatihan yang berkualitas, relevan, dan up to date dengan isu terkini,” ujar Ade Hidayat dalam sambutannya.

Peserta yang terdaftar mengikuti diklat ini sebanyak 19 orang dari perusahaan-perusahaan pertambangan di Indonesia. Instruktur yang akan memberikan materi pada diklat ini berasal dari Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara dan beberapa industri pertambangan.

Materi pelajaran yang akan diberikan di antaranya adalah Ceramah Peraturan Kapolri No. 17 Tahun 2017, Peraturan Perundangan Bahan Peledak dan Keselamatan Kerja Peledakan, Teori Peledakan, Praktek Teori Peledakan, Struktur Geologi Peledakan, Peta Situasi Peledakan, Ekonomi Peledakan, Peledakan Tambang Terbuka, Praktik Lapangan (Bahan Peledak Industri) PT.DAHANA.

Bahan penting lainnya adalah Bahan Peledak Industri, Pengeboran Lubang Peledak, Komputerisasi Peledakan, Praktik Lapangan (Underground) di PT Antam, Peledakan Produksi Tambang Bawah Tanah, Peledakan Terowongan, Peledakan Khusus, Dampak Peledakan, Praktik Lapangan, dan yang terakhir adalah Penyusunan Laporan Peledakan. (IR)