Detail Berita

Blog Single

Tingkatkan Kompetensi Pemandu Geowisata di Sekitar Unesco Global Geopark Belitong

Pulau Belitung sudah lama dijadikan sebagai 10 destinasi unggulan pariwisata nasional. Penetapan Pulau Belitung sebagai Kawasan UNESCO Global Geopark diawal tahun 2021 menjadi penyemangat masyarakat Belitung untuk terus mengembangkan potensinya terutama pengembangan Geosite.
Potensi unik yang bisa dikembangkan menjadi geowisata diantaranya rangkaian batu diabase dan batuan granit yang dipadukan dengan keragaman budaya dan hayati yang khas.
Kekayaan budaya Pulau Belitung yg merupakan percampuran berbagai budaya etnik melayu, china, bugis, bali, madura dan beberapa etnis lainnya juga potensi wisata yang dapat dikembangkan. Keanekaragaman hayati Pulau Belitung mulai dari ekosistem pantai, rawa-rawa, sungai hingga pegunungan dataran rendah, dipenuhi oleh berbagai macam flora dan fauna yang khas dan endemik seperti binatang Tarsisus.
Namun demikian tak kalah pentingnya untuk diperhatikan adalah upaya-upaya peningkatan kualitas SDM yang terlibat dalam pengembangan geowisata ini. Tak dapat dipungkiri, sektor usaha pariwisata merupakan jenis bisnis yang paling terdampak dari adanya pandemi Covid-19.
Dalam rangka pengembangan SDM pemandu geowisata di Kawasan UGGp Belitong PPSDM Geominerba sebagai instansi pemerintah yang membidangi pendidikan dan pelatihan di sektor geologi, mineral, dan batubara berkomitmen untuk tetap bisa mengembangkan kompetensi sumber daya manusia di sektor geominerba melalui Diklat Pemandu Geowisata bagi masyarakat Belitung.
Sub Koordinator Sarana Prasarana Pengembangan SDM PPSDM Geominerba, Basuki Rachmat secara resmi telah membuka Diklat, Senin (6/9). Didampingi Kepala UPT Pariwisata Kep. Bangka Belitung di Pulau Belitung Apri, dan salah satu widyaiswara PPSDM Geominerba, Iwan Fahlevi, di hotel Fairfield Marriot Belitung.
Sebanyak 20 orang peserta yang merupakan masyarakat sekitar UGGp Belitong mengikuti diklat yang berlangsung selama lima hari (6-10 September 2021). Dengan materi yang diberikan, diantaranya: Kepariwisataan dan Geowisata, Keragaman Bumi Indonesia, Interpretasi Objek Geowisata, Persiapan Perjalanan dan Pelaksanaan Pemanduan Geowisata, Pelaporan dan Promosi Pemanduan Geowisata, serta Fotografi.
Diharapkan dengan diselenggarakannya diklat ini dapat meningkatkan kualitas layanan para pemandu geowisata karena telah memiliki kompetensi dalam menjelaskan tentang fenomena kebumian yang mencakup mineral, batuan, fosil, bentangan alam, dan proses geologi. (IR)

Share this Post: