Bandung – Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat, Ai Saadiyah Dwidaningsih menghadiri kegiatan pembukaan Pelatihan dan Sertifikasi Operator Kesehatan dan Keselamatan Kerja secara resmi yang merupakan hasil kerja sama dengan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Geologi, Mineral, dan Batubara (PPSDM Geominerba), bertempat di Gedung Diklat PPSDM Geominerba, Senin (7/8/2023).
Hadir juga Kepala Bagian Umum, Handoko Setiadji yang mewakili Kepala PPSDM Geominerba, Dwi Anggoro Ismukurnianto untuk memberikan sambutan yang didampingi oleh Rusnoviandi selaku perwakilan Sub Koordinator Penyelenggaraan Pengembangan Sumber Daya Manusia untuk menyampaikan laporan kegiatan pelatihan.
Mengawali sambutannya, Ai Saadiyah menyampaikan terimakasih atas terselenggaranya kegiatan ini, untuk mengembangkan pengetahuan serta kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) di Provinsi Jawa Barat.
“Tentunya acara ini merupakan kesempatan yang sangat berharga bagi para peserta khususnya untuk mengembangkan pengetahuan serta kompetensi yang dibutuhkan untuk Jawa Barat sama-sama mengelola potensi di Jawa Barat” tutur Ai Saadiyah.
Dalam laporannya, Rusnovi juga menyampaikan dalam kesempatan ini para peserta akan mempelajari terkait Analisis Risiko Bahaya, Komunikasi K3, Peraturan Perundang-Undangan dan Standar Pengujian Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Pengelolaan Fasilitas Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), dan Alat Pelindung Diri (APD) dan Izin Kerja untuk mendukung tujuan tersebut.
Lanjut, sebanyak 20 peserta yang mengikuti pelatihan ini berasal dari masyarakat yang berada di Provinsi Jawa Barat. Materi akan disampaikan oleh Tim Pengajar Tim Pengajar PPSDM Geominerba dan Inspektur Tambang Jawa Barat.
Dalam sambutannya, Handoko menyampaikan pentingnya dalam meningkatkan kompetensi pengetahuan keselamatan dan kesehatan kerja “Seorang operator K3 bertanggung jawab untuk menilai potensi bahaya di tempat kerja, merancang dan menerapkan langkah-langkah pencegahan, serta memberikan pelatihan dan kesadaran kepada seluruh pekerja” ujarnya.
Ai Saadiyah berpesan kepada seluruh peserta agar dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik, terutama untuk meningkatkan kesadaran para operator terhadap bahaya dan risiko di tempat kerja dan Pelatihan K3 membekali operator dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengurangi risiko kecelakaan di tempat kerja.
“Saat ini pemerintah Provinsi Jawa Barat mengelola sekitar 500 izin baik IUP eksplorasi maupun IUP produksi yang didalam pengelolaannya membutuhkan cara pengelolaan yang baik dan benar. Seperti yang kita ketahui kegiatan pertambangan banyak diterpa isu lingkungan maupun konflik sosial, untuk itu tentunya perlu kolaborasi bersama. Pemerintah sebagai penyedia regulasinya dan pengusaha menyiapkan SDM yang kompeten” tuturnya.