Bangli – Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Geologi, Mineral, dan Batubara (PPSDM Geominerba) sebagai salah satu institusi pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan Indeks Profesionalitas Aparatur Sipil Negara (IP ASN) berdasarkan kuliafikasi pendidikan, kompetensi, kinerja, dan kedisiplinan pegawai ASN.
Pelatihan GNSS Geodetik Software Scientific ini secara resmi diselenggarakan oleh PPSDM Geominerba untuk meningkatkan IP ASN, bertempat di Museum Museum Gunung Api dan Pusat Pelatihan Geominerba.
Kepala PPSDM Geominerba yang diwakili oleh Koordinator Penyelenggaraan dan Pengelolaan Sarana Prasana Pengembangan Sumber Daya Manusia PPSDM Geominerba, Ade Hidayat hadir untuk membuka pelatihan secara resmi bertempat di Museum Museum Gunung Api dan Pusat Pelatihan Geominerba, Senin (7/8/2023).
Pada kegiatan yang turut dihadiri oleh Koordinator Widyaiswara PPSDM Geominerba, Dr. Nendi Rohaendi dan salah satu Widyaiswara PPSDM Geominerba, Suryo Hespiantoro ini diikuti oleh 25 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) selama satu pekan (7-11 Agustus 2023).
Dalam sambutannya, Ade menyampaikan kepada peserta agar bersiap membawa dampak signifikan dalam industri tambang menggunakan sinyal satelit.
“Para peserta agar menyiapkan diri untuk membantu meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keselamatan dalam berbagai aspek industri tambang” tuturnya.
Pada kegiatan diklat ini, lanjut Ade pengajar yang berasal dari Tim Pengajar PPSDM Geominerba Dan Pusat Riset Sumber Daya Geologi BRIN akan membahas bagaimana perkembangan GNSS Geodetic telah mempengaruhi industri pengelolaan sumber daya alam termasuk dalam bidang pertambangan.
Materi tersebut meliputi; Konsep Dasar Penentuan Posisi dan Pengenalan Alat Survey, Teori Penentuan Posisi Menggunakan GNSS, Pemanfaatan GNSS Geodetic untuk Perubahan Ketinggian atau Posisi (Deformasi), Pengenalan GNSS Geodetic, Pengambilan Data GNSS Geodetic, Pre-processing Pengolahan GNSS Menggunakan Software Scientific, dan Pengolahan GNSS Menggunakan Software Scientific.
Sehingga harapannya setelah mempelajari materi tersebut, para peserta dapat membawa efisiensi, produktivitas, dan keselamatan yang lebih baik dalam industri tambang, serta membantu perusahaan untuk mencapai praktik pertambangan yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.