Bandung - Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Geologi, Mineral, dan Batubara (PPSDM Geominerba) membuka dua diklat sekaligus guna meningkatkan kompetensi para praktisi pertambangan, yaitu Diklat Analisis Kestabilan Lereng (AKL) Pertambangan Angkatan IV dan Diklat Pengelolaan Peledakan pada Penambangan Bahan Galian (Juru Ledak Kelas I) Angkatan III. Acara pembukaan diklat ini berlangsung di Gedung Diklat PPSDM Geominerba Bandung.

Dalam acara yang dihadiri oleh para pejabat fungsional, Koordinator Perencanaan dan Standardisasi Pengembangan SDM PPSDM Geominerba, R. Yudi Pratama, mewakili Kepala PPSDM Geominerba, secara resmi membuka kedua diklat tersebut. Tujuan utama dari penyelenggaraan diklat ini adalah untuk meningkatkan kompetensi di sektor pertambangan.

Diklat Analisis Kestabilan Lereng Angkatan IV diikuti oleh sebanyak 11 peserta dari berbagai perusahaan pertambangan. Diklat ini ditujukan untuk menghasilkan SDM yang mampu menguasai regulasi, konsep, dan praktik dalam menganalisis kestabilan lereng dalam kegiatan pertambangan. Hal ini diharapkan dapat berkontribusi pada terciptanya lingkungan kerja yang lebih aman dan terjamin.

Sementara itu, Diklat Pengelolaan Peledakan pada Penambangan Bahan Galian (Juru Ledak Kelas I) Angkatan III diikuti oleh 10 peserta dari perusahaan pertambangan. Diklat ini bertujuan untuk membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam mengelola peledakan pada penambangan bahan galian sesuai dengan standar yang berlaku. Setelah menyelesaikan diklat ini, peserta diharapkan memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas dengan hasil yang memenuhi standar dan mendapatkan sertifikat juru ledak.

\"PPSDM Geominerba, sebagai lembaga pemerintah di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan kompetensi Sumber Daya Manusia di sektor Geologi, Mineral, dan Batubara.\" Ujar Yudi saat membuka diklat. \"Dengan mengadakan diklat-diklat ini, PPSDM Geominerba berkomitmen untuk mendukung peningkatan kualitas dan profesionalisme para praktisi di industri pertambangan demi keberlanjutan sektor yang lebih aman dan efisien.\" tambahnya. (IR)