Bandung –Pusat Pengembangan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Geologi Mineral dan Batubara (PPSDM Geominerba) berupaya menyajikan program pendidikan dan pelatihan yang berkualitas, relevan, dan up to date dengan isu terkini terus dilaksanakan.
Hal itu dilakukan karena PPSDM Geominerba merupakan instansi yang core business-nya adalah peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia melalui program pendidikan dan pelatihan. Pada kesempatan ini, PPSDM Geominerba menggelar Diklat dan Uji Kompetensi Pemetaan Tambang Terbuka (Juru Ukur Tambang) Angkatan keenam.
Sebanyak enam belas peserta yang berasal dari perusahaan pertambang di seluruh Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan khusus agar menjadi juru ukur yang terampil dan profesional dalam mendukung keselamatan dan keamanan operasi tambang. Kegiatan Diklat ini dibuka secara resmi oleh Kepala PPSDM Geominerba, Dwi Anggoro Ismukurnianto, Senin (11/9), di Gedung Diklat PPSDM Geominerba, Bandung.
Dalam sambutannya Ismu menyampaikan hanya orang yang telah memiliki sertifikat Juru Ukur yang diakui oleh Kepala Inspektur Tambang yang dapat diangkat menjadi Juru Ukur Tambang.
Selain itu, untuk menjadi seorang juru ukur juga memiliki peran dan tanggung jawab yang sifatnya membantu tugas dan fungsi Kepala Teknik Tambang dalam melaksanakan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan Menteri ESDM, yaitu membuat peta-peta lingkungan yang berguna dalam perencanaan, implementasi, dan evaluasi pengelolaan/pemantauan lingkungan yang menjadi kewajiban Kepala Teknik Tambang.
Pelatihan ini diselenggarakan selama 12 hari, mulai dari tanggal 11 sampai dengan 22 September 2023.
Ade Hidayat selaku Koordinator Penyelenggaraan dan Pengelolaan Sarana Prasana Pengembangan Sumber Daya Manusia PPSDM Geominerba yang turut hadir pada pembukaan diklat menyampaikan harapannya kepada para peserta. Dia mengatakan, diselenggarakannya Diklat dan uji Kompetensi Juru Ukur Tambang ini harapannya dapat meningkatkan kompetensi peserta agar mampu menyiapkan peralatan, mengukur polygon, mengukur situasi, mendesain peta topografi dan peta penampang, menghitung luas dan volume, serta mematok batas wilayah pertambangan.
Materi yang akan diberikan di antaranya: Penyusunan dan Penerapan Rencana Kerja, Peraturan dan Prinsip K3 Pertambangan, Pengetahuan Dasar Penentuan Posisi, Kerangka Dasar Pemetaan, dan Pengukuran Situasi dan Detil dan Stakeout (Teori).
Selain itu para peserta juga akan melakukan praktik lapangan secara langsung dan di akhir pembekalan para peserta akan menyusun laporan dan melakukan uji kompetensi lisan dan tulisan dengan LSP ESDM.