Ubud, Bali - Melimpahnya sumber daya alam di Indonesia tak lantas membuat negeri ini lepas dari permasalahan di sektor pertambangan. Saat ini, industri pertambangan Indonesia bahkan sedang menghadapi ujian berat.

Harga jual beberapa komoditas mineral dan batubara sedang berada pada level kurang baik. Di lain pihak, tuntutan yang harus dipenuhi masih cukup banyak. Kepatuhan kepada regulasi keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan, reklamasi, pasca-tambang, tanggung jawab sosial, serta kelangsungan bisnis juga tak dapat diabaikan.

Kondisi ini memaksa manajemen perusahaan pertambangan berpikir lebih keras agar kinerja tetap sehat. Beragam upaya pun dilakukan. Efisiensi sistem operasi pertambangan melalui inovasi-inovasi keteknikan, administrasi, dan manajemen merupakan upaya-upaya yang terlihat dilakukan untuk menjawab tantangan tersebut.

Kepala PPSDM Geominerba, Dwinugroho mengatakan, pentingnya membangun pemahaman dan kesepakatan dalam mengembangkan SDM di bidang geominerba. “Selama dua hari (11-12 September 2019), kita berkumpul dalam sebuah acara yang dinamakan Forum Kepala Dinas ESDM Seluruh Indonesia,” kata Dwinugroho di acara Gala Dinner Forum Kepala Dinas ESDM Seluruh Indonesia, Rabu (11/9) malam.

“Forum ini bertujuan membangun sinergi dan merajut kerja sama dalam pengembangan SDM geominerba, juga berusaha menjawab tantangan industri pertambangan saat ini, dan masa mendatang.”

Mengusung tema Kebijakan Pertambangan Minerba dan Pengembangan SDM Geominerba dalam Menghadapi Tantangan Revolusi Industri 4.0, forum ini ingin membangun pemahaman antar-pemangku kepentingan tentang pengembangan SDM geominerba khususnya pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan Perguruan Tinggi. “Selain itu juga menguatkan sinergi dan jejaring di antara Kementerian ESDM, khususnya BPSDM SDM ESDM, Dinas ESDM, dan perguruan tinggi,” ujar Dwinugroho menambahkan.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Bambang Gatot Ariyono selaku pembicara utama acara gala dinner, mengusung tema Kebijakan Pertambangan Minerba dalam Menghadapi Tantangan Revolusi Industri 4.0.

Dalam menghadapi tantangan tersebut, KESDM telah menerapkan sistem digitalisasi pelaporan penjualan batubara, dengan meluncurkan aplikasi modul verifikasi penjualan (MVP). MVP merupakan salah satu aplikasi pada sektor mineral batubara, untuk meningkatkan akurasi data penjualan batu bara yang selama ini masih simpangsiur.

“MVP akan dikenalkan pada perusahaan industri pertambangan, dan dapat diterapkan dengan modifikasi yang sesuai kebutuhan di daerah masing-masing,” ujar Bambang.