Wilayah Indonesia, secara geologi, mempunyai tatanan tektonik yang sangat kompleks. Indonesia terletak di antara berbagai lempeng samudera dan benua yang aktif bergerak sepanjang waktu. Kondisi geologi tersebut menyebabkan Indonesia, khususnya sepanjang Busur Sunda-Banda di mana Provinsi Banten merupakan bagian dari padanya, menjadi sangat rentan terhadap bencana alam berupa gempa bumi dan tsunami, termasuk letusan gunung api.
Melihat karakter dari bencana gempa bumi yang tidak dapat diperkirakan dan berlangsung sangat cepat, pemerintah membuat upaya mitigasi bencana. Tujuannya tentu mengurangi risiko akibat bencana gempa bumi.
PPSDM Geominerba sebagai instansi pemerintah yang bergerak di bidang pengembangan Sumber Daya manusia sektor Geologi, Mineral, dan batubara berupaya membekali masyarakat terkait keilmuannya. Masyarakat perlu tahu dan memahami langkah-langkah yang harus diambil ketika terjadi bencana gempa bumi ataupun tsunami.
Untuk itu, PPSDM Geominerba menyelenggarakan Diklat Pengantar Penyuluh Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami bagi Masyarakat Provinsi Banten. Kepala Dinas ESDM Provinsi Banten, Eko Padmadi membuka diklat ini Senin (1/3) pagi di Anyer.
Dengan Tetap Memperhatikan Protokol Kesehatan Covid-19, PPSDM Geominerba memberikan pendidikan dan pelatihan gratis bagi masyarakat di wilayah Banten sebagai upaya dalam meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia.
Tercatat sebanyak 20 orang peserta dari Masyarakat dari Provinsi Banten mengikuti diklat yang berlangsung selama lima hari (1-5 Maret 2021). Para pengajar dari PPSDM Geominerba dan Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana akan memberikan materi seperti: Pengenalan Bencana Gempa Bumi, Pengenalan Bencana Tsunami, Mitigasi Bencana Gempa Bumi, Mitigasi Bencana Tsunami, Menyusun Bahan Sajian, dan Teknik Penyuluhan. (IR)