Sebagai perusahaan nomor tiga produksi nasional di Indonesia, PT Borneo Indo Bara terus berkomitmen dalam mendukung operasional pertambangan dengan mengikuti regulasi yang diterbitkan oleh Pemerintah.
HSE Division Head PT Borneo Indo Bara, Supandi mengatakan, “Dari waktu ke waktu kami terus menambah jumlah karyawan yang kompeten. Pesatnya pertumbuhan produksi pertambangan di PT BIB, tentu perlu didukung pula dengan men power atau kompetensi karyawan yang cukup tinggi, maka dari itu kita terus bekerja sama dengan PPSDM Geominerba dalam pengembangan sumber daya manusia khususnya pengawas operasional madya ini.”
Bambang Utoro Kepala PPSDM Geominerba membuka diklat pemenuhan dan uji kompetensi bagi pengawas operasional madya (POM) pada pertambangan, Senin (19/7) melalui zoom meeting.
Diklat ini diselenggarakan dalam rangka membekali para pengawas lapangan pada industri pertambangan untuk lebih memahami dan mendalami dalam pelaksanaan perannya sebagai middle management yang membawahi lower management atau frontline supervisor dan bertanggung jawab dalam pengelolaan K3 pertambangan di perusahaannya.
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh seseorang untuk dapat diangkat sebagai Pengawas Operasional Madya adalah memiliki Sertifikat Kelulusan Uji Kompetensi Pengawas Operasional Madya, sebagai tanda/pengakuan terhadap tingkat pengetahuan, wawasan dan kemampuan untuk menjabat profesi pengawas operasional Madya.
Tercatat sebanyak 10 orang peserta mengikuti diklat selama enam hari (19-24 Juli 2021) secara online.
“Sebagai institusi pemerintah yang membidangi pendidikan dan pelatihan di sektor geologi, mineral, dan batubara, PPSDM Geominerba berkomitmen untuk menyiapkan tenaga ahli dan tenaga siap pakai. Meskipun melalui pelatihan secara online, tapi tidak mengurangi kompetensi peserta juga semangat dan kinerjanya.” Ujar Bambang.
Bambang juga menambahkan, PPSDM Geominerba dan PT BIB harus bisa membantu pertumbuhan perekonomian Indonesia saat ini yang masih menghadapi ancaman pandemi COVID-19. (IR)