Drone merupakan salah satu alternatif teknologi baru untuk bidang pemetaan, karena dapat menghasilkan foto udara skala besar, cepat mendapatkan data, dan mampu menjangkau area pemotretan yang agak luas. Foto udara yang dihasilkan sangat bermanfaat untuk analisis geospasial, antara lain dapat menghasilkan data DEM yang dapat digunakan untuk analisis bentang lahan.
Teknologi drone itu sendiri sudah digunakan di berbagai negara bukan hanya untuk mengambil gambar foto udara atau video, namun juga digunakan dalam proses penginderaan. Pemanfaatan drone ini sejak tahun 2005 hingga 2022 meningkat empat kali lipat dan meliputi berbagai bidang penggunaan seperti untuk militer, komersial, penelitian, maupun kombinasi dari beberapa bidang. Dalam segi aspek keilmuan, teknologi drone ini sudah digunakan di berbagai bidang keilmuan untuk mendukung penelitian, seperti bidang kehutanan, pertanian, perikanan konservasi satwa, pantai, dan hidrologi.
Diklat Pemetaan dan Analisis Data Drone yang diselenggarakan PPSDM Geominerba ini untuk membekali peserta dengan pengetahuan, keterampilan, serta sikap ASN KESDM dalam membuat peta menggunakan metode fotogrametri.
Tercatat sebanyak 20 orang peserta yang merupakan ASN KESDM mengikuti pembekalan ini secara tatap muka di Gedung Diklat PPSDM Geominerba Bandung.
Selama lima hari (4-8 April 2022) para peserta akan dibekali materi seperti: Pra Pengolahan Data, Praktik Pengunaan Drone Dalam Pemetaan, Pengolahan Data, Pembentukan DTM dan Orthophoto, Pengolahan dan Analisis Digital Foto Udara, Pelaporan Hasil Pengolahan dan Analisis Digital Foto Udara, dan diakhiri dengan seminar.
Penyelenggaraan Diklat ini sebagai upaya PPSDM Geominerba dalam meningkatkan kompetensi para ASN untuk lebih memahami dan mampu membuat peta menggunakan metoda fotogrametri. (IR)