Manado – PPSDM Geominerba sebagai lembaga diklat pemerintahan sektor geologi, mineral, dan batubara memberikan pemahaman terkait dengan mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami untuk dapat mengantisipasi dan terhindar dari korban bencana gempa bumi dan tsunami yang bisa terjadi kapan saja.
Wilayah Sulawesi Utara merupakan pertemuan tiga lempeng tektonik yakni lempengan Eurasia, lempengan Pasifik dan lempengan Phillipines.
Bekerja sama dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), PPSDM Geominerba menggelar Pendidikan dan latihan (Diklat) Penyuluhan Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Provinsi Sulut, Senin (18/4/2022).
Kepala Bidang Geologi dan Air Tanah Dinas ESDM Provinsi Sulut, Frobel F Tangkulung secara resmi membuka Diklat, Senin (18/4/2022) di salah satu hotel di Manado. Dalam acara tersebut turut mendampingi widyaiswara PPSDM Geominerba, Antonius Alex Harmoko.
Diklat diikuti oleh sebanyak 20 orang perwakilan kelompok masyarakat dari berbagai daerah di Sulut.
Dalam sambutannya, Frobel menyampaikan pentingnya diklat ini yaitu untuk mengurangi resiko bencana gempa bumi dan tsunami mengingat daerah Sulut sangat rentan dengan kedua bencana itu.
Lebih lanjut Frobel mengatakan bahwa “Dua bencana ini tidak dapat kita hindari apalagi diprediksi kapan akan terjadi, namun dengan meyiapkan SDM mitigasi bencana dapat meminimalisir dampak dari kedua bencana ini.”
Selama lima hari mulai dari tanggal 18 April 2022 sampai dengan 22 April 2022, diharapkan dapat memberikan gambaran soal bencana kebumian yang sangat merusakkan diantaranya adalah gempa bumi dan tsunami.
Materi yang akan diberikan diantaranya: Pengenalan Bencana Gempa Bumi, Pengenalan Bencana Tsunami, Mitigasi Bencana Gempa Bumi, Mitigasi Bencana Tsunami, dan Teknik Penyuluhan. Selain itu para peserta akan melakukan praktik secara langsung ke lokasi yang berpotensi terjadinya gempa bumi dan tsunami. (IR)