Bandung – Kestabilan suatu lereng sangat penting diperhatikan dalam melakukan konstruksi atau pembangunan di wilayah yang memiliki lereng. Analisis kestabilan lereng merupakan kegiatan untuk memonitoring lereng sektor penambangan agar tetap stabil.
Instabilitasi lereng dapat terjadi karena berbagai faktor tindakan manusia seperti: tidak mempertimbangkan kondisi geologi dan topografi, erosi, aktivitas gempa, dan lain-lain.
Mengingat pentingnya hal tersebut, Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia, Geologi, Mineral, dan Batubara (PPSDM Geominerba) sebagai institusi pemerintah yang membidangi sektor Geologi, Mineral, dan Batubara menyelenggarakan Pelatihan Analisis Kestabilan Lereng Angkatan II di Gedung Diklat PPSDM Geominerba, Bandung.
Kepala Bagian Umum, Handoko Setiadji membuka kegiatan secara resmi, Senin (13/03/2023) di Gedung Diklat PPSDM Geominerba yang diikuti oleh sebanyak 22 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) selama lima hari (13 – 17 Maret 2023).
Peserta akan dibekali beberapa materi oleh Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) seperti: data kondisi geologi regional dan lokal, penyelidikan geoteknik, pengolahan data geoteknik, analisis geoteknik tambang, inspeksi geoteknik, pemantauan geoteknik tambang, pengelolaan risiko, pelaporan rekomendasi geoteknik, sampai dengan praktek lapangan dan praktek studio.
Dengan harapan ASN di Lingkungan KESDM dapat menganalisis dan mengatasi masalah kestabilan lereng sehingga bisa memastikan aktivitas pertambangan tidak merusak lingkungan secara permanen dan tidak berdampak pada keberlanjutan lingkungan. (BSP)