Bandung – Sebanyak 32 orang peserta yang berasal dari Mahasiswa/i Politeknik Energi dan Pertambangan Bandung mengikuti Diklat dan Uji Kompetensi Pemetaan Tambang Terbuka (Juru Ukur Tambang) yang digelar atas dasar kerja sama dengan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia, Geologi, Mineral, dan Batubara (PPSDM Geominerba) sebagai institusi pemerintah yang berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi SDM di bidang Geominerba.
Kegiatan pelatihan Juru Ukur untuk memiliki keterampilan dan pengetahuan khusus agar menjadi juru ukur yang terampil dan profesional dalam mendukung keselamatan dan keamanan operasi tambang diselenggarakan di Gedung Diklat PPSDM Geominerba, Bandung, selama satu pekan (26 Juni s.d. 06 Juli 2023).
Kepala PPSDM Geominerba Dwi Anggoro Ismukurnianto yang diwakili Koordinator Penyelenggaraan dan Sarana Prasarana Pengembangan SDM PPSDM Geominerba Ade Hidayat hadir secara resmi untuk membuka pelatihan tersebut didampingi Sub Koordinator Sarana Prasarana dan Informasi PPSDM Geominerba Basuki Rachmat, bertempat di Gedung PPSDM Geominerba, Bandung, Senin (26/6/2023).
Hadir juga Ketua Program Studi Teknologi Geologi PEP Bandung Denny Lumban Raja untuk memberikan sambutan sekaligus motivasi kepada peserta pelatihan.
Basuki dalam laporan penyelenggaraan menjelaskan bahwa tujuan dari dilaksanakannya kegiatan ini untuk memberikan kompetensi kepada Mahasiswa/i agar memiliki pengetahuan terkait apa saja peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan pengukuran, bagaimana mengukur polygon, bagaimana mengukur situasi, bagaimana mendesain peta topografi dan peta penampang, dan bagaimana menghitung luas dan volume serta mematok batas wilayah pertambangan.
Lanjut, Basuki menjelaskan narasumber yang akan menyampaikan materi berasal dari Tim Pengajar Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Geologi, Mineral dan Batubara dan Balai Geoteknik, Terowongan dan Struktur, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Materi yang akan disampaikan dalam pelatihan meliputi; Pengetahuan Dasar Penentuan Posisi, Survey GNSS, Teori Pengukuran Poligon, Teori Pengukuran Detil Situasi dan Stakeout, Praktik Survey GNSS, dan Praktik (Pengukuran Poligon, Pengukuran Situasi Detil, dan Pembuatan Peta dan Perhitungan Volume) sambungnya.
Selain itu, peserta juga akan mengikuti Uji Kompetensi yang akan diarahkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) ESDM untuk mendapatkan Sertifikasi Profesi.
Dalam sambutannya, Ade menegaskan bahwa tanggung jawab seorang Juru Ukur tidak hanya pada aspek K3, tetapi memiliki tangguung jawab untuk membantu tugas dan fungsi Kepala Teknik Tambang (KTT) dalam melaksanakan ketentuan yang ditetapkan dalam Permen ESDM, yaitu KTT wajib membuat peta-peta lingkungan yang harus disampaikan kepada Kepala Inspektur Tambang (KAIT).