Bandung – Kolaborasi yang dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat dalam melakukan penanganan dan upaya mitigasi bencana sangat diperlukan.
Ini yang mendasari digelarnya Pelatihan Penyuluh Mitigasi Bencana Gerakan Tanah oleh Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia, Geologi, Mineral, dan Batubara (PPSDM Geominerba).
Pelatihan dibuka secara resmi oleh Kepala PPSDM Geominerba Dwi Anggoro Ismukurnianto yang diwakili Ade Hidayat selaku Koordinator Penyelenggaraan dan Pengelolaan Sarana Prasana Pengembangan Sumber Daya Manusia dan didampingi Basuki Rachmat selaku Sub Koordinator Sarana Prasarana dan Informasi PPSDM Geominerba, bertempat di Gedung Diklat PPSDM Geominerba, Bandung, Senin (3/7/2023).
Instansi pemerintah ini ingin mengajak masyarakat Provinsi Jawa Barat menjadi bagian dalam upaya mengurangi risiko bencana dan perencanaan tata ruang wilayah.
Diklat ini hanya diikuti oleh 20 masyarakat terpilih dari ratusan peserta yang mendaftar. Selama satu pekan (3-7 Juli 2023) para peserta dibekali materi seperti Pengenalan Gerakan Tanah, Mitigasi Bencana Gerakan Tanah, Teknik Penyuluhan, Menyusun Bahan Sajian, Simulasi Penyuluhan, dan Praktik.
Dengan adanya diklat ini diharapkan masyarakat mampu menganalisis aspek geologi lingkungan sehingga mampu merekomendasikan perencanaan tata ruang dan wilayah berbasis geologi.
Seperti yang kita ketahui, bencana gerakan tanah termasuk di antara ancaman alam yang serius dan kompleks. Fenomena ini dapat berupa tanah longsor, amblas, retakan tanah, dan berbagai bentuk gerakan tanah lainnya. Dampaknya bisa sangat merusak dan menyebabkan kehilangan jiwa, kerusakan infrastruktur, dan merugikan ekonomi lokal.
Sehingga dengan adanya pelatihan ini peserta mampu melakukan penyuluhan mitigasi bencana gerakan tanah untuk mengurangi risiko bencana dan meminimalisasi dampak negatifnya.