Penggunaan bahan peledak pada kegiatan pertambangan merupakan salah satu cara yang efektif untuk pemberaian bahan galian yang secara fisik bersifat sangat keras.
Kebutuhan yang besar terhadap mineral dan batubara di dunia termasuk di Indonesia mendorong terjadinya peningkatan produksi pertambangan. Hal ini mendasari terjadinya peningkatan pemakaian bahan peledak menjadi sangat pesat dan dalam jumlah yang tinggi.
Disamping manfaat positif dari penggunaan bahan peledak ini, tentu ada resiko kecelakaan yang tinggi bagi para pengguna dan pengelola bahan peledak. Untuk menghindari resiko kecelakaan dari penggunaan bahan peledak ini, setiap orang yang menangani bahan peledak baik secara langsung maupun tidak langsung, perlu dibekali pengetahuan tentang bahan peledak dengan baik.
Untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga profesional di bidang peledakan, diperlukan adanya kerjasama antara instansi pemerintah, dunia usaha/industri dengan lembaga pendidikan dan pelatihan baik pendidikan formal, informal maupun pendidikan yang dikelola oleh industri itu sendiri.
Salah satu bentuk kerjasama melalui program Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) dan Uji Sertifikasi yang dibutuhkan oleh industri/pelaku usaha sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi yang dimiliki oleh seorang tenaga industri.
Juru Ledak adalah seseorang yang diangkat oleh Perusahaan Pertambangan atau KTT yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan peledakan dan/atau melakukan inisiasi peledakan serta memiliki Kartu Izin Meledakkan (KIM). Untuk memperoleh KIM, maka seorang Juru Ledak harus memiliki sertifikat kompetensi Juru Ledak yang diakui oleh BNSP.
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia, Geologi, Mineral, dan Batubara (PPSDM Geominerba) sebagai salah satu institusi pemerintah yang berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi SDM, menyelenggarakan Diklat dan Uji Kompetensi Pelaksanaan Peledakan (Juru Ledak Kelas II) di Kota Pontianak secara perdana.
Kegiatan dilaksanakan tanggal (17-22 Juli 2023) di salah satu hotel di Kota Pontianak.
Pelatihan dibuka secara resmi oleh Kepala PPSDM Geominerba diwakili Widyaiswara PPSDM Geominerba, Wanda Adinugraha. Hadir juga Ketua Asosiasi Batuan Indonesi (ATBI), Arman Maruf Adiko beserta jajarannya. Kegiatan diklat yang berlangsung selama 5 hari ini akan disampaikan oleh Widyaiswara dari PPSDM Geominerba (Wanda Adinugraha dan Yudiana Hadiyat) serta perwakilan dari Direktorat Teknik dan Lingkungan ESDM.
Pelatihan ini diikuti sebanyak 20 peserta yang berasal dari berbagai perusahaan tambang di daerah Kalimantan Barat. Peserta akan dibekali beberapa materi yaitu: Peramuan Bahan Peledak, Persiapan Peledakan, Penerapan Peledakan, Pemeriksaan Pascapeledakan, Peraturan Keselamatan Bahan Peledak dan Peledakan, Pengangkutan bahan peledak, serta praktik lapangan. Harapan dari dari kegiatan ini adalah agar terciptanya tenaga yang profesional di bidang peledakan bahan galian.